ITTS dan Ubuntu Berkolaborasi Bangun Ekosistem Cloud Open-Source di Indonesia (Sivali – ITTS – Canonical)

Tangerang Selatan, Indonesia – Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS) mengumumkan kerja sama strategis dengan Ubuntu dalam upaya membangun ekosistem cloud berbasis open-source di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital nasional dan meningkatkan kemandirian teknologi di tanah air.
Menjaga Kedaulatan Data dan Teknologi
Dengan semakin ketatnya regulasi seperti Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (POJK), kebutuhan akan data center lokal yang aman dan efisien semakin mendesak. ITTS berperan sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang cloud computing, DevOps, dan Site Reliability Engineering (SRE). Melalui kemitraan ini, mahasiswa ITTS akan dibekali dengan pengalaman langsung dalam membangun infrastruktur cloud berbasis open-source.
Efisiensi Melalui Teknologi Open-Source
Industri teknologi global saat ini tengah beralih dari solusi proprietary yang mahal ke sistem open-source yang lebih fleksibel dan hemat biaya. ITTS melihat peluang besar dalam adopsi Ubuntu sebagai solusi utama, menggantikan ketergantungan pada vendor asing seperti AWS dan Google Cloud. Dengan demikian, investasi utama akan difokuskan pada pengembangan SDM lokal yang mampu membangun dan mengelola infrastruktur cloud secara mandiri.
Momentum Indonesia untuk Maju dalam Teknologi Cloud
Negara-negara seperti Eropa dan China telah lebih dahulu menerapkan sovereign cloud berbasis open-source. Indonesia sering kali tertinggal dalam tren teknologi, tetapi dengan langkah strategis ini, ITTS berharap dapat mempercepat adopsi teknologi cloud lokal dan menjadi pelopor dalam pengembangan ekosistem cloud open-source di Indonesia.
Pusat Pengembangan SDM Cloud Computing dan Open-Source
Kerja sama ini tidak hanya menguntungkan ITTS, tetapi juga bertujuan untuk memperluas akses pendidikan cloud computing ke berbagai institusi pendidikan lain, termasuk kampus, sekolah, dan SMK di Indonesia. ITTS ingin menjadi role model dalam membangun talenta di bidang DevOps, SRE, dan cloud engineering, sehingga bangsa ini tidak lagi bergantung pada tenaga ahli asing dalam mengelola infrastruktur digital.
Peran Ubuntu dalam Masa Depan Teknologi Indonesia
Sebagai salah satu sistem operasi Linux terbesar di dunia, Ubuntu telah menjadi pilihan utama dalam cloud computing, kecerdasan buatan (AI), dan server enterprise. Canonical, perusahaan di balik Ubuntu, telah menunjuk Sivali Cloud Technology sebagai pemimpin pasar di Asia Pasifik, memberikan kesempatan besar bagi Indonesia untuk lebih aktif dalam pengembangan ekosistem open-source regional.
Dampak bagi Industri dan Masa Depan SDM Digital Indonesia
Saat ini, sektor perbankan, pemerintahan, dan telekomunikasi di Indonesia semakin membutuhkan solusi private cloud berbasis open-source untuk mengurangi ketergantungan pada vendor asing. Dengan kerja sama antara ITTS, Ubuntu, dan Sivali, Indonesia dapat menciptakan generasi cloud engineer yang tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan pemimpin dalam transformasi digital nasional.
Kerja sama ini menjadi langkah awal dalam membangun masa depan teknologi Indonesia yang lebih mandiri dan inovatif. ITTS optimis bahwa dengan dukungan ekosistem open-source yang kuat, Indonesia dapat bersaing di kancah global dan menjadi pusat pengembangan cloud computing di Asia Pasifik.
Previous